Pemilihan lokasi yang tepat akan menentukan keberlanjutan produksi dan mutu buah varietas jeruk yang ditanam.
Jeruk dapat ditanam mulai dataran rendah sampai dataran tinggi, yaitu berkisar antara suhu 13-35?C (optimum 22-23?C), curah hujan (CH) antara 1.000 sampai dengan 3.000 mm/th (optimum 1.500 s.d 2.500 mm/th) dengan bulan kering (CH< 60 mm) antara 2-6 bulan berturut-turut (optimum 3-4 bulan). Bulan kering penting untuk merangsang pembungaan. Tanaman jeruk membutuhkan pH tanah 5-8 (optimum ? 6), solum (lapisan tanah) cukup dalam (optimum <100 cm), tidak berpadas/berlapisan kedap, tekstur berpasir sampai dengan lempung berliat (optimum berpasir atau lempung berpasir). Tanah-tanah dangkal yang liatnya tinggi dengan draenasi dan aerasi jelek harus dihindari, karena dapat menghambat perkembangan akar, defisiensi unsur dan mengakibatkan penyakit busuk akar (Phytophtora), sehingga tanaman tidak dapat bertahan lama.
Cara dan Waktu Tanam
Bibit okulasi memerlukan lubang tanam dengan ukuran panjang dan lebar 60 cm dan kedalaman minimal 60 cm. Sementara pada budidaya okucang, penanaman dilakukan pada sistem gundukan dengan lubang tanam sesuai dengan kondisi tanah. Jarak lubang tanam 5x4 m (kelompok jeruk keprok), 5x6 m (kelompok jeruk manis) dan 6x7 m (kelompok jeruk besar).
Tanah galian dicampur 1 blek (20 lt) pupuk kandang dan 1 kg dolomit (bila pH <5,5). Tanah campuran dibiarkan 2 s.d. 4 minggu sebelum tanam. Waktu tanam yang ideal untuk lahan kering adalah pada awal musim penghujan. Batas pertautan antara batang atas dan batang bawah tidak boleh tertimbun guna mencegah penyakit batang.
Pengairan
Periode kritis tanaman (saat pertumbuhan vegetatif baru, saat pembungaan dan saat pembentukan buah), kebutuhan air pada tanaman jeruk harus tercukupi.
Kebutuhan air
Penggunaan mulsa
Penghematan air pada lahan kering dapat dilakukan dengan memberi penutup tanah (mulsa) di sekitar tanaman. Sebaliknya pada lahan basah yang draenasinya jelek, seperti lahan sawah dan pasang surut, perlu dibuat saluran pembuangan air yang dalam, sehingga air dapat tuntas. Kelebihan air yang terjadi pada saat perkembangan buah dapat menyebabkan buah ngapas, serapan unsur hara terganggu dan penyakit busuk akar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar